Seminggu di Malang
Sebuah kisah perjalanan yang tak pernah disangka-sangka. Sebetulnya kami kemalang adalah mendampingi menuntaskan kegiatan pendidikan anak-anak calon potensi BC 34 . kami berkegiatan di alam sesuai dengan divisi masing-masing, kegiatan ini di canangkan sampai satu minggu lamanya. Mulai dari segala persiapan peralatan, logistik, dan perlengkapan lainnya. Kemudian tiba di hari h keberangkatan kemalang. bersama dengan divisi gunung kami sekitar ber dua belas orang melakukan sebuah perjalanan panjang menuju surabaya. berangkat dengan kereta beberapa menit sebelumnya kami panik menunggu seseorang yang belum tiba di stasiun yang masih mencetak surat antigen karna ternyata terjadi kesahahan sedangkan kereta telah siap untuk berangkat. Akan tetapi untunglah tiba juga si Mlorot dengan dibonceng tikat dari arah barat. Setelah semunya siap sebelumnya kami membuat formasi lingkaran untuk berdoa bersama tak terkecuali teman teman sanggar yang mengantar. Setelah itupun kami semua berslaman dan berpisah dan bergegas menuju pintu keberangkatan. Saat pengecekan surat antigen dan ktp di pintu keberangkatan karena terburu-buru untungnya tidak di cek secara teliti jadi kami lolos dari surat antigen waktu itu. Kami pun kemudian menuju gerbong kereta yang tertera pada tiket. Pada saat itu kalau tidak salah kami berada di gerbong 7 kelas ekonomi. Kami semua duduk menjadi satu rombongan. dan pada saat itu sialnya saya berada di kursi yang mana di depan saya ada sepasang seorang laki-laki dan perempuan. Saya merasa tidak begitu nyaman di depannya. kemudian pada saat itu kerena bangku masih kosong sayapun memutuskan pindah di bangku sebelah subir yang masih kosong. Disitu saya berada di dekat jendela kereta. Tibalah pada saat yang membosankan perjalanan sekitar hampir 6 jam menuju stasiun Surabaya. Selama perjalanan enam jam itu kamipun memutuskan untuk tidur.
Bersambung….